Gambaran Umum
2.1. Kondisi Geografis
Kota
Banjarmasin terletak diantara 3o 15’ - 3o 22’ Lintang Selatan dan
114o32’ – 114o 38’ Bujur Timur. Kota Banjarmasin terletak di bagian
Selatan Propinsi Kalimantan Selatan pada ketinggian tempat rata-rata
0,16 meter dibawah permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar
Kota
Banjarmasin dengan wilayah seluas ± 98 Km2 atau 0,23% dari luas
wilayah Propinsi Kalimantan Selatan memiliki batas-batas wilayah
administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Kota
Banjarmasin dengan kelerengan 0,13% dialiri sungai Martapura yang
bermuara ke Sungai Barito, pasang surutnya kedua sungai tersebut
berpengaruh terhadap drainasekota. Disisi lain, kedua sungai tersebut
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, khususnya dalam
pemanfaatannya sebagai prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan
dan perdagangan. Kondisi yang demikian mencirikan
kekhasanBanjarmasinsebagaikotaair, disamping letaknya yang strategis
sehingga menjadikan Kota Banjarmasin sebagaikotaPelabuhan, Kota
Perdagangan, Kota Pariwisata dan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan.
2.1.1. Wilayah Administratif
Luas
wilayah Kota Banjarmasin ± 98 Km2 yang terbagi dalam 5 (lima)
Kecamatan dan 52 (lima puluh Dua) Kelurahan yaitu : Kecamatan
Banjarmasin Utara dengan Luas Wilayah ± 22,25 Km2 / 22,7 % yang terbagi
dalam 11 (sebelas) Kelurahan dengan Pusat Kecamatan di Kelurahan Surgi
Mufti, Kecamatan Banjarmasin Selatan dengan luas wilayah ± 21,18 Km2 /
21,6 % yang terbagi dalam 11 (sebelas) Kelurahan dengan Pusat Kecamatan
di Kelurahan Kelayan Barat, Kecamatan Banjarmasin Barat dengan luas
wilayah ± 19,37 Km2 / 19,7 % yang terbagi dalam 9 (sembilan) Kelurahan
dengan Pusat Kecamatan di Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin
Tengah dengan luas wilayah ± 16,66 Km2 / 17,1 % yang terbagi dalam 12
(dua belas) Kelurahan dengan pusat Kecamatan di Kelurahan Teluk Dalam,
dan Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah ± 18,54 Km2 / 118,9 %
yang terbagi dalam 9 (sembilan) Kelurahan dengan pusat Kecamatan di
Kelurahan Kuripan.
2.1.2. Fungsi Dan Penggunaan Tanah
Tanah
alluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah
yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang
terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian
permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang
mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
penggunaan
tanah di Kota Banjarmasin Tahun 2010 untuk lahan pertanian seluas
2.962,6 Ha, Industri 278,6 Ha, Perusahaan 337,3 Ha, Jasa 486,4 Ha dan
Tanah Perumahan 3.135,1 Ha. Dibandingkan dengan data tahun-tahun
sebelumnya lahan pertanian cendrung menurun, sementara untuk lahan
perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan
ekonomi dan pertumbuhan penduduk.
2.1.3. Iklim
Kota
Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari
arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia
melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan
tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah
angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan,
yaitu pada bulan-bulan November – April. Dalam musim kemarau sering
terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai
2.628 mm dari hujan pertahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25o C
- 38o C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar
antara 74-91 % sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah yaitu
sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan
Oktober.
2.1.4. Hidrologi
Kota
Banjarmasin yang dialiri Sungai Martapura (bermuara ke sungai Barito)
dan anak-anak sungainya dimusim kemarau airnya menjadi payau akibat
masuknya air laut ke darat. Untuk memenuhi air tawar, sebagian penduduk
mendapatkan jauh ke hulu sampai memasuki wilayah Kabupaten Banjar.
Sungai
Martapura bagian hulunya terletak di kaki Pegunungan Meratus di Wilayah
Kabupaten Banjar memasuki Kota Banjarmasin dari arah Timur Laut menuju
Barat Daya. Di bagian hulunya (dalam wilayah Kabupaten Banjar) Sungai
Martapura beranak Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa. Air bendungan
Riam Kanan adalah merupakan penggerak PLTA Ir. Pangeran Muhammad Noor
dan sekaligus sebagai sumber irigasi yang sebagian diantaranya (dibagian
hilirnya) dibutuhkan melindungi airbakuSistem Air Bersih Kota
Banjarmasin terhadap intrusi air laut dan pencemarannya.
Permukaan
air tanahnya yang dangkal sangat dipengaruhi kondisi air permukaannya,
tidak layak sebagai sumber air minum. Untuk penyediaan air bersih, air
irigasi Riam Kanan dijadikan sumber airbakuoleh PDAM
2.1.5. Flora Dan Fauna
Kota
Banjarmasin masih cukup kaya akan sumber plasma nuftahnya. Wilayah
rawanya ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan, diantaranya jenis rambai
(Soneritia Alba), rangas (Gluta Rengas), bakau , panggang, pulatan
(Alstonia Sp), api-api, waru tancang (Brugueiera Sp), belangiran (Shorea
belangiran), jambu (Eugenia Sp), nipah, pandan, Bakung piai dan jeruju.
Beberapa jenis satwa diantaranya : bekantan, lutung, kera abu-abu,
musang dahan, elang dan raja udang. Habitat flora dan fauna tersebut
terletak dikawasan pinggiran kota, berbatasan dengan Kabupaten Barito
Kuala dan Kabupaten Banjar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon